Tokoh Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara

Tokoh Nasional Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang bertujuan mewujudkan pendidikan yang merdeka, bebas, dan berdasarkan kearifan lokal bagi anak-anak Indonesia.

Ki Hajar Dewantara lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Ia berasal dari keluarga bangsawan dan mendapatkan pendidikan formal di ELS (Europeesche Lagere School) Yogyakarta dan Kweekschool (Sekolah Pendidikan Guru) di Solo. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Belanda dan mendapatkan gelar doktor dalam bidang pedagogi pada tahun 1933 dari Universitas Leiden.

Ki Hajar Dewantara memiliki pandangan yang sangat kritis terhadap pendidikan pada masa itu. Menurutnya, pendidikan pada masa itu terlalu kaku, otoriter, dan tidak menghargai perlakuan budaya dan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, ia merintis Taman Siswa pada tahun 1922, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis pada pendekatan pendidikan yang merdeka dan berdasarkan kearifan lokal.

Taman Siswa didirikan dengan tujuan untuk memberikan pendidikan yang tidak hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga keterampilan hidup, seperti tata krama, kemandirian, dan sikap mandiri.

Lebih dari itu, Taman Siswa juga menerapkan nilai-nilai kearifan lokal, seperti kesederhanaan, gotong royong, dan kebersamaan. Dalam prakteknya, Taman Siswa memberikan pendidikan yang terbuka bagi semua anak Indonesia, tanpa terkecuali.

Taman Siswa tidak membedakan anak-anak berdasarkan latar belakang sosial, agama, atau suku. Anak-anak yang belajar di Taman Siswa juga tidak diberikan tekanan untuk menjadi pintar di kalangan akademisi, melainkan diberi kesempatan untuk kecerdasan minat dan bakat mereka secara bebas.

Pendekatan yang dilakukan oleh Taman Siswa ini sangat berevolusi pada masanya. Taman Siswa telah memberikan contoh bahwa pendidikan yang merdeka, bebas, dan berbasis kearifan lokal dapat diwujudkan dalam praktek, dan memberikan dampak positif yang besar bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara meninggal pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta, namun warisannya dalam dunia pendidikan Indonesia tetap terasa hingga saat ini. Banyak lembaga pendidikan di Indonesia yang terinspirasi oleh Taman Siswa dan mempraktekkan tipuan pendidikan yang merdeka, bebas, dan berbasis kearifan lokal seperti yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara.

Secara keseluruhan, Ki Hajar Dewantara merupakan sosok penting dalam sejarah pendidikan Indonesia. Ia telah memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan pendidikan yang merdeka, Regenerasi respons

Posting Komentar

Berkomentar yang sopan dan membangun

Lebih baru Lebih lama